Pengaruh Ekstrak Methanol Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Jumlah CD68 Makrofag pada Hepatokarsinogenesis Rattus novergicus Galur Wistar yang diinduksi DMBA (7,12 dimethylbenzene alfa anthracene

Makrofag adalah kunci terjadinya inflamasi kronis yang turut berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. Daun kelor ( Moringa oleifera ) mengandung flavonoid (quercetin dan kaempherol) sebagai antioksidan sehingga diharapkan dapat berperan pula di proses inflamasi kronis pada hepatokarsinogenesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak methanol daun kelor ( Moringa oleifera) terhadap penurunan jumlah CD68 Makrofag pada hepatokarsinogenesis tikus wistar yang diinduksi DMBA. Pada penelitian ini digunakan rancangan eksperimental pada 5 kelompok tikus. Tiap kelompok terdiri dari 6 tikus kecuali kelompok 2 yang terdiri dari 9 tikus. Selama 105 hari kelompok 1 (kontrol negatif) diberi diet normal saja, pada kelompok 2 (kontrol positif) tikus diberi diet normal dan DMBA 10 mg/hari selama 45 hari. Sedangkan kelompok 3-5 (perlakuan I-III) diberi diet normal, DMBA 10 mg/hari dan kelor dengan dosis yang berbeda (20, 40, 80 mg/hari) selama 60 hari. Penghitungan jumlah CD68 yang teraktivasi pada sel hepar dilakukan dengan imunohistokimia. Analisis data yang dikerjakan dengan metode one way Anova dan dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey, menunjukkan bahwa pemberian ekstrak methanol daun kelor menurunkan jumlah CD68 Makrofag secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ekstrak methanol daun kelor ( Moringa oleifera ) dapat menurunkan jumlah CD68 Makrofag pada hepatokarsinogenesis tikus wistar yang diinduksi DMBA dengan dosis optimal 40 mg/hari