Profil Patogen Penyebab Pasien Paru Obstruksi Kronis (PPOK) Eksaserbasi Akut (Studi di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode Januari - Desember 2010).

PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian didunia. Keadaan PPOK eksaserbasi akut merupakan peningkatan lebih lanjut respon inflamasi dalam saluran napas pasien PPOK, yang berarti perburukan dibandingkan kondisi sebelumnya dan mempengaruhi kualitas hidup pasien dan prognosis penyakit. PPOK eksaserbasi akut sering kali dipicu oleh infeksi bakteri. Mengetahui profil patogen penyebab PPOK eksaserbasi akut dan bagaimana pola resistensinya memegang peranan penting dalam menentukan penatalaksanaan PPOK eksaserbasi akut. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil patogen penyebab penyakit paru obstruksi kronis eksaserbasi akut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan sampel sebanyak 63 data rekam medis pasien ruang IRNA 1 RSUD.Dr.Saiful Anwar Malang pada periode Januari – Desember 2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah profil patogen penyebab PPOK eksaserbasi akut, yakni pola patogen pasien PPOK eksaserbasi akut, pola patogen pada stage PPOK, sensitifitas dan resistensi antibiotik terhadap patogen terbanyak penyebab PPOK eksaserbasi akut. Data dikumpulkan dari rekam medis, diklasifikasikan, dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi proporsi. Hasil analisa menunjukkan lima patogen terbanyak penyebab PPOK eksaserbasi akut adalah Staphylococcus coagulase negative (42.7%), Enterobacteriae gergoviae (12.0%), Acinetobacter baumanii (12.0%), Klebsiella pneumoniae (8.0%), Eschericia coli (6.7%). Pada semua stage PPOK Staphylococcus coagulase negative merupakan patogen penyebab eksaserbasi terbanyak. Sebagai patogen penyebab PPOK eksaserbasi akut terbanyak, Staphylococcu s coagulase negative sensitif terhadap amoksisilin dan terdapat 1 data sputum yang menunjukkan resistensi terhadap pennicillin, cephalosporin, golongan quinolon dan meropenem