Perbandingan Antara Penyuluhan Metode Ceramah Menggunakan Flip chart dan Benda Tiruan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas IV (Studi Kasus di SDN Dinoyo 2 Malang).

Riset kesehatan dasar (Riskesdas) Depkes tahun 2007 menunjukkan, perawatan gigi sejak dini akan meminimalkan komplikasi penyakit gigi yang membahayakan. Dalam hal kebiasaan menggosok gigi, 91,1% penduduk usia 10 tahun keatas telah melakukan setiap hari. Namun hanya 7,3% yang telah menggosok gigi secara benar. Berdasarkan hal tersebut diperkirakan pengetahuan anak tentang menyikat gigi yang benar masih rendah. Oleh karena itu, perlu ditekankan lagi informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut pada usia dini melalui penyuluhan dengan metode ceramah. Dalam pelaksanaan penyuluhan pemakaian alat bantu sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara penyuluhan metode ceramah menggunakan flip chart dan benda tiruan terhadap peningkatan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas IV.Jenis penelitian ini adalah penelitian studi crossectional eksperimental kuasi denganmetode pre-post test control group yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN Dinoyo 2 Malang. Sampel dipilih dengan cara total sampling dan dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol yang diukur 2 kali (sebelum dan sesudah perlakuan). Berdasarkan hasil uji t-tidak berpasangan diperoleh hasil nilai p–value= 0,156, yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sesudah penyuluhan antara metode ceramah dengan flip chart dan benda tiruan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut antara penyuluhan metode ceramah dengan flip chart dan benda tiruan.Berdasarkan penelitian ini, disarankan agar pembuatan benda tiruan dibuat lebih menarik dan waktu yang dipergunakan untuk penyuluhan tidak lebih dari 30 menit