Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Gizi, Aktifitas Fisik dan Status Hipertensi pada Status Gizi Peserta di Posyandu Pandu Mars {Studi Kasus Juara 1 Lomba P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga

Konsumsi makanan orang dewasa lanjut sebaiknya mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh, dalam hal ini makanan yang bersumber dari lemak. Karena pada usia lanjut terjadi perubahan metabolisme dan penurunan fungsi organ vitalnya. Pada usia diatas 45 tahun yang memiliki aktifitas fisik kurang atau jarang beraktifitas fisik merupakan penyebab kematian dan kecacatan. Ditambah dengan adanya faktor resiko dan pola makan yang tidak sehat menyebabkan status gizi lebih serta timbulnya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat konsumsi zat gizi, aktifitas fisik dan status hipertensi pada status gizi peserta di Posyandu Pandu Mars. Jenis penelitian adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study . Sampel dipilih dengan cara Purposive Sampling (n = 70). Analisis data dengan menggunakan uji Spearman Rank dengan (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi zat gizi (energi, protein dan lemak) pada responden pria dan wanita dalam kategori lebih. Sedangkan tingkat konsumsi zat gizi karbohidrat pada responden pria dan wanita dalam kategori kurang. Aktifitas fisik pada responden pria dan wanita dalam kategori ringan. Status hipertensi pada responden pria adalah 8,6 % dan wanita adalah 35,7 %. Status gizi pada responden pria dan wanita dalam kategori lebih. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi zat gizi dengan status gizi pada wanita sedangkan pria tidak. Tidak ada hubungan yang signifikan baik aktifitas fisik maupun status hipertensi dengan status gizi pada wanita dan pria. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tingkat konsumsi zat gizi mempengaruhi status gizi pada wanita di Posyandu Pandu Mars