Dinamika Politik Perantau Madura Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015

Penelitian ini fokus pada dinamika politik warga pendatang yaitu para perantau Madura yang berada di Kabupaten Malang, pada pemilihan kepala daerah 2015. Selama beberapa periode politik pemerintahan lokal dijalankan oleh warga Madura di Kabupaten Malang. Hal tersebut menjadi ajang perebutan suara oleh kelompok-kelompok kepentingan politik yang turut bermain dalam momentum Pilkada. Secara garis besar, kelompok pendatang ini mempunyai potensi elektoral yang cukup signifikan. Dengan menggunakan pendekatan antropologi politik oleh F.G Bailey, penelitian ini lebih jauh ingin melihat struktur politik yang dibangun dari kehidupan politik dan keadaan lingkungan dimana „organisasi‟ politik itu bekerja dengan kemampuan mempertahankan budaya politik, beradaptasi, memodifikasi diri atau berubah sama sekali. Hasil penelitian berdasarkan teoritik Bailey, struktur politik perantau Madura di Malang ter‟organisir‟ secara dinamis melalui lima struktur yaitu adanya “hadiah”,komunitas politik (elit, pendukung), kepemimpinan, jalannya pertandingan dan kontrol. Dinamika di arena politik memperlihatkan peran dari elit lokal (blater) dengan praktik keagamaan serta peran serta masyarakat kene dalam proses pensuksesan. Meski pada akhirnya dinamika politik memberikan sumbangsih pada perubahan situasi politik di Kabupaten Malang, kebijakan pembangunan terhadap warga pendatang tidak berbanding lurus dengan peran dan kontribusi politik yang diberikan