IPWL Berbasis Pesantren (Upaya IPWL Bahrul Magfiroh Mendisiplinkan Tubuh Pecandu Narkoba Sebagai Bentuk Rehabilitasi)

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya penanganan penyalahgunaan narkoba di IPWL Bahrul Maghfiroh Kota Malang. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun sebelumnya mayoritas IPWL berbasiskan medis. Pada awal tahun 2016 Kementrian Sosial menunjuk Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh sebagai IPWL. Alasannya adalah Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh pernah merehabilitasi pecandu narkoba. Dengan adanya penunjukan IPWL tersebut maka terjadi beberapa perubahan dalam menangani pecandu di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh. Untuk itulah tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya apa saja dari pihak IPWL Bahrul Maghfiroh dalam merehabilitasi pecandu narkoba. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Michel Foucault terkait pengetahuan dan pendisiplinan tubuh. Sedangkan pada penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Desain studi kasus yang digunakan adalah studi kasus tunggal holistik yang menganalisis Upaya IPWL Bahrul Maghfiroh mendisiplinkan tubuh santri pecandu narkoba sebagai bentuk rehabilitasi. Sumber data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan adalah pada dasarnya pengetahuan terkait rehabilitasi pecandu narkoba yang ada di IPWL Bahrul Maghfiroh berdasarkan pada penetahuan agama Islam. Akan tetapi setelah ditunjuk menjadi IPWL, ada pengembangan pengetahuan dalam rehabilitasi pecandu. Adapun pengetahuan yang termasuk baru adalah NA (Narcotics Anonymous) dan TC (Therapiutic Community). Ketiga pengetahuan tersebut dilebur menjadi program dalam rehabilitasi. Adapun program di IPWL Bahrul Maghfiroh pada dasarnya dapat diklasifikasikan pada tiga tahap yaitu detoktifikasi, primary dan re-enty. Pada tahap detoktifikasi degan hijau digunakan sebagai penghilang racun, selain itu ada pengawasan intensif bagi pecandu. Pada tahap primary pecandu wajib mengikuti berbagai kegiatan yang sudah terjadwal, selain itu pada tahap ini ada reward dan punishment. Tahap re-entry merupakan pengembangan pecandu setelah selesai pada tahap detoktifikasi dan primary. Penilain pecandu pulih dari narkoba di IPWL Bahrul Maghfiroh didasarkan atas sikap selama menjalani rehabilitasi