Representasi New Male pada Laki-Laki di Film Animasi (Studi Atas Tokoh Utama Laki-Laki pada Film Animasi Barbie di 3 Generasi)

Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia, seperti dialog, tulisan, video, film, fotografi. Representasi merujuk kepada konstruksi segala bentuk media (terutama media massa) terhadap segala aspek realitas atau kenyataan, seperti masyarakat, objek, peristiwa, hingga identitas budaya. Representasi ini dapat berbentuk kata-kata, tulisan bahkan dapat dilihat dalam bentuk gambar bergerak (Sari, 2013, h. 99). Objek penelitian yang dipilih peneliti adalah 3 film Barbie dari generasi yang berbeda. Boneka Barbie sudah ada sejak tahun 1959 dan pada akhirnya mengeluarkan film animasi yang pertama di tahun 1987. Film animasi Barbie ini secara garis besar membahas tentang perempuan dan feminisme. Namun pada kali ini penulis ingin membahas dari sisi yang berbeda, yaitu dari sisi tokoh laki-lakinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi New Male pada tokoh utama laki-laki dalam film animasi Barbie dari generasi 1 ke generasi 3. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes, yaitu analisis semiotika dengan dua konsep utama yaitu denotatif dan konotatif. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2007, h. 69). Hasil penelitian ini menjelaskan representasi New Male pada tokoh utama laki-laki di film animasi Barbie digambarkan berbeda-beda setiap generasi (generasi 1, 2 dan 3). Generasi 1 New Male direpresentasikan melalui konsep new man as nurturer dan new man as narcissist menurut John Beynon (2002). Generasi 2 New Male direpresentasikan melalui konsep Man as nurturer menurut John Beynon (2002), The Family Man dan The Gentleman menurut Art of Manliness (2009), dan Give em Hell menurut Deborah David dan Robert Brannon dalam Nasir (2007). Generasi 3, New Male direpresentasikan melalui konsep Metroseksual, kemudian The Warriors, The Statesman dan The Gentleman menurut Art of Manliness (2009), dan Be a Big Wheel menurut Deborah David dan Robert Brannon dalam Nasir (2007). Penggambaran ini direpresentasikan melalui karakter Ken, Stefan dan Finn Oxford, sebagai tokoh pendamping dari karakter utama asli