Praktik Sosial Penjualan Minuman Beralkohol Oleh Kafe Di Kota Malang

Penelitian ini membahas tentang praktik sosial penjualan minuman beralkohol yang dilakukan oleh kafe-kafe yang terdapat di Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan penjelasan bagaimana praktik kafe dalam menjual minuman beralkohol terkait dengan Peraturan Daerah Kota Malang No 5 Tahun 2006 tentang Pengawasan, Pengendalian dan Pelarangan Penjualan Minuman Beralkohol. Untuk mengkaji praktik sosial tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus instrumental. Studi kasus intrumental digunakan agar hasil dari penelitian ini juga dapat menggambarkan tentang praktik penjualan minuman beralkohol ditempat lain yang serupa dengan kafe yang menjadi objek dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini narasumber ditentukan menggunakan metode purposive. Analisa dalam penelitian ini menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens yang menganalisan hubungan antara agen dan struktur yang berperan dalam pembentukan praktik sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penjualan minuman beralkohol di kafe RO tidak memiliki ijin yang sesuai dengan barang yang mereka jual. Hal itu disebabkan karena adanya dominasi yang lebih besar yang dilakukan oleh oknum Disperindag yang memiliki tujuan mencari keuntungan pribadi dibandingkan dengan Disperindag formal yang berwenang menjalankan Peraturan Daerah Kota Malang No.5 Tahun 2006. Hal itu menyebabkan struktur yang terbentuk di dalam ruang dan waktu kafe adalah legitimasi dari hasil interaksi diantara pihak kafe dengan oknum Disperindag yang menciptakan praktik compliment bagi oknum Disperindag. Dari hal itu menyebabkan praktik penjualan minuman beralkohol yang terjadi tidak sesuai dengan peraturan di dalam Peraturan Daerah Kota Malang No.5 Tahun 2006