Politik Patronase Dan Klientelisme Muhtarom Dan Iswanto Pada Pilkada Kabupaten Madiun Tahun 2013

Penelitian ini terfokus pada pembahasan politik patronase dan klientelisme yang dilakukan Muhtarom dan Iswanto pada Pilkada Kabupaten Madiun Tahun 2013. Politik patronase merupakan salah satu fenomena politik, yang sering terjadi pada penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. Berbagai bentuk pemberian keuntungan dari kandidat kepada pemilih, menjadi bukti tentang fenomena tersebut masih terjadi di masyarakat Kabupaten Madiun. Pemberian keuntungan berupa barang dan uang serta bentuk kebijakan yang mengarah pada mobilisasi pemilih yang melibatkan tim sukses yang merupakan kepanjangan tangan dari kandidat masih terjadi di Kabupaten Madiun. Teori yang digunakan untuk penelitian tentang praktik patronase dalam riset ini, menggunakan teori patronase dan klientelisme dari James Scott. Sedangkan metode penelitian yang dipakai dalam riset ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, dan dokumentasi atau laporan-laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik politik patronase Muhtarom dan Iswanto dilakukan dengan sangat beragam, dimulai dari pemberian uang kepada pemilih, pemberian barang-barang yang menyasar kepada kelompok tani maju, makmur, kelompok pengajian , dan perguruan silat SH Winongo dan SH Terate, pemberian-pemberian individu, serta penggunaan program pemerintah dalam hal ini adalah BST untuk menyasar daerah-daerah yang menjadi basis massa dari kandidat. Selain itu, Muhtarom dan Iswanto selaku petahana juga menggunakan jaringan klientelisme pada saat pendistribusian patronase. Elite desa, SKPD, tokoh masyarakat, kyai, sesepuh dan perguruan silat tunas muda Winongo dan Terate merupak jaringan klientelisme Muhtarom dan Iswanto