Analisa Dukungan Inggris Kepada Pulau Falkland Untuk Melakukan Referendum Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) Pada Tahun 2013

Sengketa antara pemerintah Inggris dan Argentina tentang kepemilikan Pulau Falkland telah berlangsung sejak tahun 1833 hingga saat ini. Berbagai perjanjian dan kerjasama telah terjalin antara pemerintah Inggris dan Argentina yang berhubungan dengan kepemilikan Pulau Falkland. Tetapi, semua perjanjian dan kerjasama tersebut tidak berlangsung lama, hingga kemudian terjadi perang antara pemerintah Inggris dan Argentina pada tahun 1982 ketika pemerintah Argentina menginvasi Pulau Falkland. Paska perang pada tahun 1982, masalah kepemilikan Pulau Falkland tidak lagi menjadi masalah. Tetapi, masalah kepemilikan Pulau Falkland ini kembali muncul pada masa pemerintahan Presiden Nestor dan Christina Kirchner. Berbagai tekanan politik dilakukan oleh pemerintah Argentina, karena hal tersebut, warga Pulau Falkland memutuskan ingin melakukan referendum pada tahun 2013, dan hal ini mendapat dukungan dari pemerintah Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif sebenarnya yang dimiliki oleh Inggris dibalik dukungan kepada Pulau Falkland. Untuk mengetahui hal tersebut, penelitian ini menggunakan conceptual models dari Graham T. Allison. Conceptual models ini terdiri dari unity rational actor, organizational process theory, dan bureaucratic politics model. Ketiga model ini dapat mengidentifikasi bagaimana sebuah kebijakan dibuat. Dengan mengetahui bagaimana sebuah kebijakan dibuat, maka dapat diketahui pula motif sebenarnya dibalik dukungan yang diberikan oleh pemerintah Inggris. Melalui operasionalisasi variabel dan indikator dari masing-masing model, penelitian ini dapat menjelaskan motif sebenarnya dari dukungan pemerintah Inggris kepada Pulau Falkland untuk melakukan referendum