Pengaruh Budaya Strategis Jepang Terhadap Perubahan Kebijakan Militer Jepang Tahun 2001 – 2014

Budaya strategis adalah suatu konsep yang menjelaskan tentang budaya suatu negara yang terdiri dari nilai, norma, kepercayaan bersama dan peraturan yang dapat mempengaruhi aktor pembuat kebijakan negara dalam mengambil kebijakan atau strategi militer yang tepat. Kebijakan militer yang dikeluarkan pemerintah Jepang pada periode Paska Perang Dingin yang dimulai dari tahun 2001, mengalami perubahan jika dibandingkan dengan kebijakan militer Jepang paska Perang Dunia II hingga sebelum Perang Dingin berakhir. Perubahan kebijakan tersebut terus terjadi hingga tahun 2014, dimana Jepang mulai menginisiasi melakukan amandemen konstitusi Jepang 1946 artikel 9 yang mengatur tentang penggunaan kapabilitas militer, sehingga pasukan militer Jepang dapat mengikuti kegiatan militer di luar Jepang bersama negara sekutu untuk menciptakan perdamaian internasional. Dalam menanggapi isu keamanan dan perdamaian internasional periode paska Perang Dingin, Jepang sendiri berada dalam situasi dilema terkait dengan penerapan budaya strategisnya, apakah Jepang harus tetap mempertahankan budaya strategis pasifisme dan antimiliterisme yang telah diterapkan Jepang sejak Perang Dunia II berakhir, atau Jepang harus keluar dari identitas sebagai bangsa pasifis dan menerapkan budaya strategis ekspansionis dan militerisme seperti pada saat Jepang di masa perang, atau menerapkan budaya strategis sebagai negara internasional yang merupakan perpaduan kedua budaya strategis tersebut sehingga Jepang dapat bertahan di tengah perubahan kondisi keamanan dan perdamaian internasional