Strategi China Sebagai Rising Power di Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara pada Tahun 2004-2015

Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara menjadi sebuah kawasan yang sangat strategis dan menjadi perhatian utama interaksi antar negara dalam beberapa dekade terakhir. Kemajuan kawasan ini pun menyediakan banyak peluang bagi negara-negara di dunia bahkan di kawasan itu sendiri, untuk saling bersaing meningkatkan kapabilitas negaranya untuk dapat survive dalam sistem internasional yang memiliki kecenderungan struktur yang hirarki. Dan salah satu faktor kemajuan kedua kawasan tersebut dan negara yang memanfaatkan hal tersebut adalah China. Kemunculan China sebagai rising power berbekal dengan segala kemajuan signifikannya dari berbagai aspek menjadikan negara ini sangat berpengaruh dalam konstelasi politik di kedua kawasan tersebut, bahkan secara global. Kecenderungan tindakan atau kebijakan rising power yang cukup agresif dan provokatif membuat kehadiran China dianggap sebagai sebuah ancaman oleh negara-negara yang berada dan terlibat pada dinamika politik kawasan Asia Timur dan Tenggara. Hal ini juga mendorong kecenderungan pergeseran kekuatan yang selalu rawan dengan konflik hingga perang. Kondisi ini membuat China perlu melakukan suatu strategi yang mampu merubah persepsi ancaman dari negara lain, meredam balancing response, dan menciptakan suatu kondisi yang mendukung kemunculannya sebagai rising power. Penelitian ini pun akan berfokus pada bagaimana China menerapkan teori Grand Strategy of Rising Power yang dilakukan melalui implementasi konsep reassurance sebagai strateginya di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara pada tahun 2004 hingga 2015