Penggambaran Tokoh Haji Pada Sinetron (Studi Analisis Isi Kualitatif Pada Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series)

Tukang Bubur Naik Haji The Series hadir mendobrak sebagai sinetron religi yang mampu mengalahkan rating Ganteng-ganteng Serigala. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series mampu tayang hingga lebih dari dua ribu episode mengalahkan sinetron Tersanjung. Tokoh Haji yang digambarkan oleh Haji Muhidin dan Hajjah Maemunah menarik karena tidak biasanya Haji digambarkan sebagai seorang yang iri dan dengki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana penggambaran tokoh Haji pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konstruktivis dengan metodologi kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif. Tokoh Haji Sulam digambarkan sebagai tokoh memakai peci warna hitam dan selalu berselisih dengan Haji Muhidin. Tokoh Haji Muhidin digambarkan hampir setiap saat memakai peci warna putih dan Sabuk Pangsi. Haji Muhidin adalah Haji yang sirik, suka memfitnah orang, tetapi ilmu agamanya lebih daripada masyarak sekitar dan taat beribadah. Tokoh Hajjah Rodiah digambarkan selalu memakai kerudung langsung-pakai dan daster. Hajjah Rodiah adalah seseorang berbakti dan mengahrgai suaminya. Tokoh Hajjah Maemunah digambarkan memakai penutup kepala turban, dan selalu mengenakan gelang emas, anting-anting, dan kalung emas. Hajjah Maemunah digambarkan sebagai seseorang yang sirik dan suka menghasut