Gaya Komunikasi Pemimpin Perempuan Dalam Kelompok Patriarki

Komunikasi adalah bagian dari kehidupan, melalui komunikasi manusia mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap. Proses komunikasi merupakan dasar kebersamaan aktivitas dalam fungsinya sebagai makluk sosial. Terjadinya komuniaksi adalah konsekuensi dari hubungan sosial Contoh hubungan sosial yang kompleks terdapat dalam organisasi atau perusahaan. Dalam organisasi atau perusahaan terdapat tujuan yang harus dicapai, salah satu unsur penting adalah kepemimpinan. Kepemimpinan sekarang ini tidak hanya didominasi oleh laki laki, perempuan sekarang berada dalam tataran level yang sama dalam posisi organisasi. Namun, peranan perempuan terkendala oleh stereotype gender yang terkadang terkonstruksi oleh budaya, adat, dan agama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya komunikasi seorang pemimpin perempuan dalam organisasi media massa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan proses pengumpulan data menggunakan metode observasi non partisipan dan wawancara. Dalam proses analisa data peneliti menggunakan teknis analisis data Miles & Hubberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Lokasi penelitian di harian Malang Post. Hasil penelitian menunjukan Dewi Yuhana dapat digolongkan kedalam pemimpin dengan model komunikasi high sociability continuum dengan gaya komunikasi yang cenderung kedalam supportive style. Kesimpulan ini diperoleh setelah menganalisa data penelitian yang sebagian besar menunjukan karakteristik high sociability. Gaya kepemimpinan yang ditunjukan termasuk dalam individual consideration. individual consideration merupakan karakter Pemimpin yang memperlakukan bawahan sebagai seorang individu dengan kecakapan, kebutuhan, dan keinginannya masing-masing serta memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan tersebut dalam pencapaian dan pertumbuhannya dengan berperilaku sebagai pelatih atau mentor. Hal ini ditunjukan oleh Dewi Yuhana ketika menghadapi wartawan tidak selalu menggunakan gaya komunikasi yang sama, dia memilih untuk menyesuaikan gaya komunikasinya karena memahami karakter beberapa wartawannya ada yang membutuhkan treatment khusus dengan tidak menggunakan nada bicara yang tinggi