Penanganan Gelandangan Pengemis Di Kota Surabaya Ditinjau Dari Perspektif Koordinasi Governance

Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan secara mendalam, faktual, dan sistematis mengenai koordinasi antara Dinas Sosial Kota Surabaya dan UPTD Liponsos Keputih sebagai pemerintah, Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial dan CSR PT. Fiskaria Jaya Suara Surabaya, serta LSM Karisma Surabaya dalam memberikan penanganan terhadap gelandangan pengemis di Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Kasus gelandangan pengemis saat ini sudah semakin dinamis. Karena saat ini seseorang menjadi gelandangan pengemis bukan hanya karena ketidakmampuan secara ekonomi, namun justru karena pekerjaan sebagai pengemis merupakan pekerjaan mudah dan penghasilannya banyak. Oleh karena itu, peneliti ingin membahas bagimana proses penanganan gelandangan pengemis di Kota Surabaya. Berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 dan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 22 Tahun 2011 terdapat kerjasama antara pemerintah dengan swasta, serta pemerintah dengan civil society dalam proses penanganan PMKS. Gelandangan pengemis merupakan salah satu PMKS di Kota Surabaya. Peneliti ingin membahas bagaimana bentuk koordinasi antara pemerintah Kota Surabaya dengan CSR PT. Fiskaria Jaya Suara Surabaya, Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial, serta LSM Karisma serta koordinasi antara pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penanganan gelandangan pengemis di Kota Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian koordinasi yang terjadi antara pemerintah Kota Surabaya, swasta dan civil society masih sangat kurang, apalagi tidak adanya keterlibatan secara langsung dari pihak swasta dalam proses penanganan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan daerah yang mengikat mengenai CSR di kota Surabaya. Penanganan gelandangan pengemis di Kota Surabaya masih sangat kurang efektif, dikarenakan proses penanganan tersebut tidak memiliki output tindak lanjut agar seseorang yang telah mengikuti program rehabilitasi di UPTD Liponsos Keputih tidak lagi kembali menjadi gelandangan pengemis