Komunikasi Terapeutik Perawat Untuk Mengurangi Kecemasan Pasien Pre-Operatif (Studi Kualitatif Deskriptif Pada Perawat Di Rsud Kanjuruhan)

Tindakan operasi merupakan pengalaman menegangkan bagi sebagian pasien. Salah satunya dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai tindakan keperawatan maupun tindakan medis yang akan dilakukan. Tindakan operasi juga merupakan pengalaman yang bisa menimbulkan kecemasan. Pasien yang mengalami kecemasan menunjukkan gejala mudah tersinggung, susah tidur, gelisah, lesu, mudah menangis, dan tidur tidak nyenyak. Efek kecemasan pada pasien pre operatif berdampak pada jalannya operasi. Sebagai contoh, pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan maka akan berdampak pada sistem kardiovaskulernya yaitu tekanan darahnya akan tinggi sehingga operasi dapat dibatalkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengurangi kecemasan pada pasien pre-operatif perawat menggunakan komunikasi terapeutik. Melalui 4 fase yang terdapat dalam komunikasi terapeutik perawat berusaha menggali penyebab dan mengurangi kecemasan pada pasien tersebut. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan dengan sengaja, secara sadar serta mempunyai focus pada kesehatan pasien. Selain itu dalam komunikasi terapeutik terdapat proses komunikasi verbal dan nonverbal. Poin tersebut juga menjadi focus utama peneliti. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data yang berasal dari observasi dan wawancara semi terstruktur. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi data