Dampak Kebijakan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1999 Terkait Penutupan Lokalisasi Gang Dolly Oleh Pemerintah Kota Surabaya

Penutupan lokalisasi Gang Dolly oleh Pemerintah Kota Surabaya menjadi berita besar yang disebabkan oleh penolakan dari masyarakat yang menggantungkan perekonomian mereka pada dunia prostitusi tersebut. Alasan dibalik penutupan lokalisasi sendiri adalah untuk mencegah naiknya angka HIV/AIDS dan mengubah lokalisasi Gang Dolly menjadi daerah bisnis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak ekonomi dan sosial penutupan lokalisasi Gang Dolly, dengan menggunakan teori evaluasi kebijakan milik Thomas Dye. Teori ini mengevaluasi lima indikator, yaitu dampak kebijakan bagi individu yang terlibat, dampak kebijakan bagi individu yang tidak terlibat langsung, dampak jangka pendek dan jangka panjang, biaya untuk kebijakan dan biaya tidak langsung. Dampak-dampak luas muncul setelah diterapkannya kebijakan ini, terutama untuk masyarakat Gang Dolly. Dampak ekonomi dan sosial menjadi fokus penulis dalam skripsi ini, kelompok PSK dan mucikari di Gang Dolly menjadi pihak yang paling merasakan dampak penutupan, yaitu dilarangnya pekerjaan yang selama ini dilakukan, beberapa dari kelompok ini menjadi pengangguran atau merambah dunia prostitusi online. Kelompok pengusaha kecil juga merasakan dampak meskipun bukanlah target dari kebijakan, yaitu menurunnya pendapatan yang mereka dapatkan. Dampak jangka pendek dari penutupan lokalisasi Gang Dolly adalah menurunnya perekonomian warga terdampak, sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya angka HIV/AIDS dan berkembangnya perekonomian lokalisasi Gang Dolly. Biaya kebijakan menggunakan dana APBD Kota Surabaya yang digunakan untuk membeli rumah-rumah prostitusi dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Biaya tidak langsung dikeluarkan oleh masyarakat terdampak untuk mengatasi permasalahan yang muncul setelah ditutupnya lokalisasi Gang Dolly. Beberapa indikator diatas menunjukkan bahwa dampak ekonomi ini adalah hilangnya mata pencaharian kelompok masyarakat tersebut, untuk dampak sosial yaitu munculnya prostitusi terselubung