Respon Rusia Terhadap Pembangunan Ballistic Missile Defense (Bmd) Amerika Serikat Di Eropa Tahun 2007-2013

Dinamika hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Rusia diwarnai oleh pola konfrontasi dan rivalitas, sehingga tindakan agresif yang dilakukan salah satu pihak akan memicu respon strategis dari pihak lain. Pada dekade awal tahun 2000, Amerika Serikat memicu munculnya ketegangan dengan Rusia melalui kebijakannya untuk membangun Ballistik Missile Defense (BMD) di negara-negara Eropa yang dekat dengan perbatasan Rusia, seperti Polandia, Ceko, Rumania, Turki dan Laut Mediterania. Hal ini yang diterjemahkan sebagai ancaman oleh Rusia, dan sebagai respon strategis, Rusia memperkuat aliansinya dengan aliansi Collective Security Treaty Organization (CSTO) melalui pembentukan kerjasama militer Collective Rapid Reaction Force (CRRF). Penelitian ini akan membahas bagaimana respon yang dilakukan oleh Rusia untuk mengimbangi ancaman yang dihadirkan Amerika Serikat melalui pembangunan BMD-nya di Eropa. Dalam pembahasannya, penelitian ini menggunakan teori Balance of Threat (BoT) oleh Stephen M. Walt sebagai alat analisis utama. Melalui operasionalisasi dari variabel-variabel teori BoT yaitu, aggregate power, geographical proximity, offensive power, dan aggressive intention, penelitian ini dapat menjelaskan sumber ancaman yang dihadirkan Amerika Serikat bagi Rusia serta menentukan responnya untuk mengimbangi ancaman ini dalam bentuk aliansi, baik berupa balancing atau bandwagoning