Media Sosial dan Gerakan Sosial Kontemporer (Studi Deskriptif Pemanfaatan Twitter Sebagai Medium Gerakan Sosial Lingkar Ganja Nusantara)

Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana twitter menjadi media penyebaran informasi dalam gerakan sosial oleh LGN untuk isu pelegalisasian ganja di Indonesia. Internet memiliki potensi paling besar untuk memobilisasi sejumlah besar orang untuk melakukan aksi protes secara offline. Salah satu produk media baru yang saat ini sedang berkembang adalah media sosial. Twitter, sebagai salah satu media sosial banyak dimanfaatkan sebagai medium untuk penyebaran informasi oleh sebuah gerakan sosial. Tujuan penelitian yaitu untuk melihat dan memahami bagaimana bentuk-bentuk informasi yang disampaikan di dalam twitter LGN melalui akun @legalisasiganja. Internet telah menjadi medium signifikan yang baru. penggunaan ICT atau Information and Communication Technology (seperti media baru) mulai dimanfaatkan untuk mobilisasi masyarakat. Teori Difusi Inovasi digunakan peneliti untuk melihat dan menganalisis fenomena ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui teknik observasi non-partisipan dalam upaya menangkap bagaimana bentuk-bentuk informasi yang disampaikan di dalam twitter LGN melalui akun @legalisasiganja. Peneliti menggunakan teknik analisis model Miles dan Huberman yang memiliki tiga proses analisis data yaitu reduksi, penyajian data, dan verifikasi. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, Media sosial mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi dan pertumbuhan gerakan sosial. Proses penyebaran informasi atau difusi informasi oleh akun @legalisasiganja berjalan sangat efektif karena fitur-fitur Twitter memungkinkan persebaran informasi berjalan sangat cepat dan luas. Munculnya berbagai macam feedback dari pengguna twitter juga menjadi bagian penting dalam pergerakan LGN melalui dunia maya