Praktik Sosial Pengelolaan Pertambangan Batu Ilegal (Studi Kasus Pertambangan Batu Ilegal Di Desa Sido Makmur Kecamatan Sidodadi Kabupaten Sidomulyo)

Di Desa Sido Makmur terdapat 15 lokasi pertambangan batu, pertambangan batu ini tidak memiliki ijin baik dari pemerintah Kabupaten Sidomulyo dan pemerintah desa Sido Makmur. Dalam pengelolaan pertambangan batu sebagian penambang menggunakan peralatan manual dan sebagian lain menggunakan peralatan mekanis. Penelitian ini dilakukan untuk melihat praktik sosial pengelolaan pertambangan batu ilegal di Desa Sido Makmur. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens khususnya mengenai praktik sosial. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik sosial pengelolaan pertambangan batu sesuai dengan pola D-S-L. Adanya pertambangan batu merupakan salah satu solusi permasalahan ekonomi masyarakat di Desa Sido Makmur. Tambang batu dapat meningkatkan nilai jual lahan tegal. Pertambangan batu terjadi karena kuatnya dominasi pemilik tambang batu manual dan mekanis dan juga PT MI sehingga keinginan untuk membuka lahan tambang batu dapat terlaksana. Hal ini didukung dengan kepercayaan masyarakat mengenai watu munggah tumbu krikil munggah kendil yang terwujud dalam tambang batu saat ini dan pemerintah Desa Sido Makmur melakukan pembiaran terhadap aktivitas pertambangan batu dan peraturan tidak tertulis yang dibuat oleh pemerintah Desa Sido Makmur. Selain itu, masyarakat Desa Sido Makmur tidak memiliki pilihan selain mengikuti perkembangan industri pertambangan batu karena hasil dari bercocok tanam di sawah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka