Peran Pengurus Gereja Kristen Jawi Wetan (Gkjw) Dalam Menangani Penyimpangan Sosial Di Desa X

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan peran pengurus Gereja Kristen Jawi Wetan dalam menangani penyimpangan sosial yang dilakukan jemaat GKJW. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional dari Merton. Teori tersebut menjelaskan bahwa tidak selamanya struktur dapat beradaptasi secara fungsi di masyarakat. Adakalanya struktur tersebut beradaptasi secara disfungsi di dalam masyarakat tetapi tetap dipertahankan oleh masyarakat. Terdapat lima jenis tipe adaptasi menurut Merton, yaitu conformity, innovation, ritualism, retreatism, dan juga rebellion. Disfungsi disebabkan karena adanya ketidaksesuaian antara tujuan dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisa data yang digunakan adalah teknik penjodohan pola. Hasil dari penelitian ini mengatakan jika pengurus GKJW melakukan adaptasi untuk menangani penyimpangan sosial. Bentuk penyesuaian tersebut ditunjukkan dengan hanya menangani beberapa kasus dengan membentuk komunitas peduli HIV AIDS, melakukan pawai anti HIV AIDS, pemahaman Alkitab, dan juga penggembalaan khusus. Cara-cara yang dilakukan pengurus GKJW tersebut mengikuti cara yang dikehendaki oleh jemaat GKJW, meskipun hal tersebut bertentangan dengan tujuan dari GKJW yang sebenarnya ingin menangani semua kasus penyimpangan sosial. Dalam hal ini GKJW terlihat setuju dengan tujuan budaya dan cara pencapaian tujuan yang dikehendaki oleh jemaatnya. Bentuk penyesuaian ini dapat digolongkan sebagai tipe disfungsi ritualism. Hal tersebut dilakukan supaya GKJW tetap diterima oleh jemaatnya, sehingga hubungan yang harmonis tetap tercipta