Kritik Sosial Dalam Video Speech Composing Karya Eka Gustiwana

Speech Composing Adalah Sebuah Proses Kreativitas Yang Mengubah Pidato Atau Perkataan Seseorang Menjadi Sebuah Nyanyian, Dengan Memasukkan Nada-Nada Tertentu Ke Dalamnya Sehingga Kata-Kata Tersebut Seolah Dinyanyikan Sendiri Oleh Subyek. Penyebaran Video Speech Composing Sebagai Bentuk Kritik Yang Dikonsumsi Secara Massive Tidak Lepas Dari Peran Sebuah New Media. Kehadiran Speech Composing Menjadi Sebuah Bentuk Baru Untuk Menyampaikan Pesan. Video Dikonsumsi Sebagai Komersialisasi Yang Bukan Hanya Dinilai Sebagai Hasil Karya, Namun Juga Sebagai Sarana Penyampaian Kritik Sosial. Penelitian Ini Berusaha Untuk Menguraikan Unsur-Unsur Kritik Sosial Yang Diasumsikan Terdapat Dalam Video Speech Composing. Penelitian Menggunakan Metode Semiotika Roland Barthes Untuk Mengetahui Tanda-Tanda Visual Dan Lirik Yang Mengarah Pada Konteks Kritik Sosial Dalam Video, Contohnya Yang Ada Di Dalam Video Speech Composing Karya Eka Gustiwana. Data Berupa Potongan Video Dianalisis Melalui Tahap Pertama Yaitu Denotasi Dan Tahap Kedua Yaitu Konotasi. Fokus Dalam Penelitian Ini Adalah Video Speech Composing Karya Eka Gustiwana Yang Berisi Tentang Kritik Sosial Dengan Sasaran Pemerintah Indonesia. Hasil Penelitian Menunjukkan Adanya Kritik Sosial Yang Muncul Dalam Musik Video Speech Composing Tergambar Dari Pemilihan Kata, Musik, Penciptaan Hook, Dan Pemilihan Subyek. Pemilihan Kata Yang Diucapkan (Speech) Oleh Subyek Yang Dipilih Menciptakan Sebuah Lirik Baru Yang Menceritakan Keutuhan Video. Penciptaan Hook Juga Penting Untuk Meninggalkan Memori Bagi Pendengar Dan Teringat Akan Lirik Yang Dijadikan Hook Tersebut. Dengan Menciptakan Lirik Yang Menyindir Dan Seolah-Olah Diucapkan Oleh Subyek, Menunjukkan Adanya Kritik Sosial Dalam Video Speech Composing Dengan Kemasan Yang Nampak Lucu. Fenomena-Fenomena Sosial Yang Masih Hangat Dibicarakan Menjadi Tema Yang Diangkat Oleh Eka Gustiwana Dalam Video Speech Composing Untuk Menarik Perhatian Masyarakat