Dampak Kebijakan Pariwisata Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup Dan Kesejaheraan Masyarakat Petani di Kota Batu, JawaTimur

Penelitian ini berusaha menjelaskan dampak apa saja yang ditimbulkan oleh pembangunan pariwisata serta seberapa besar dampak kebijakan pariwisata yang diimplementasikan Pemerintah Kota Batu terhadap: Pertama, kelestarian hidup dalam hal ini berbagai sumber daya alam (SDA) yang terhimpun dalam berbagai ekosistem yang ada. Kedua, kesejahteraan masyarakat petani yang sejak dahulu menjadi profesi mayoritas penduduk di daerah Batu dan sekitarnya. Industri pariwisata yang selama ini menjadi sektor andalan pendapatan daerah selain memberikan efek peningkatan ekonomi dan kemajuan kota, oleh beberapa kalangan dinilai masih menciptakan efek negatif bagi kelestarian lingkungan bila melihat fakta dilapangan dimana semakin masifnya pembangunan fisik berupa gedung-gedung permanen di atas lahan produktif baik lahan resapan air maupun lahan pertanian berupa sawah dan perkebunan. Sebagai alat analisis, peneliti menggunakan teori dampak kebijakan Thomas R. Dye guna mengetahui apa saja indikator yang dapat digunakan dalam melihat dampak dari suatu kebijakan. Selain itu penelitian ini juga didukung konsep pemikiran seorang Arne Naess. Peneliti berusaha untuk melihat apakah kebijakan pariwisata yang dihasilkan Pemkot Batu sudah berpihak pada lingkungan hidup dan bagaimana paradigma cara berpikir yang digunakan pada saat melaksanakan kebijakan tersebut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan hidup yang menjadi penopang industri pariwisata secara garis besar mengalami dampak perkembangan industri pariwisata yang berorientasi pada pembangunan fisik, sehingga terjadi banyak alih fungsi lahan resapan dan lahan pertanian masyarakat. Keadaan ini pada akhirnya berpengaruh pada masalah lain, seperti krisis lingkungan hidup dan keberlangsungan usaha pertanian di Kota Batu