Penarikan Dukungan Turki terhadap Rejim Bashar Al Assad di Suriah Pasca Krisis Suriah 2011 pada Masa Pemerintahan Recep Tayyep Erdogan

Krisis Suriah yang terjadi tahun 2011 menjadi awal perubahan perilaku kebijakan luar negeri pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Adaletve Kalkinma Partisi (AKP) terhadap pemerintahan Suriah yang dipimpin oleh Bashar Al Assad. Sebelum konflik di Suriah terjadi, identitas rejim AKP yaitu identitas Neo-Ottoman menuntun Turki untuk memiliki peran aktif memperluas pengaruhnya di kawasan termasuk menjadikan Suriah sebagai mitra kerjasama. Konsep identitas oleh Konstruktivis Aspirasional dijelaskan berasal dari upaya elit untuk menemukan self-image positif dari sejarah masa lalu. Oleh karena itu AKP berusaha untuk menjadikan identitas ini sebagai identitas nasional Turki. Sebagai langkah untuk mencapai cita-cita tersebut, AKP menciptakan strategi zero problems with neighbor. Namun fenomena Arab Spring di kawasan membuat pemerintah Turki akhirnya menggunakan strategi demokrasi yang merupakan cerminan dari identitas sekuler Republik Turki dan peran Turki sebagai promotor demokrasi di kawasan. Konstruktivis Aspirasional melihat perubahan perilaku tersebut sebagai aksi para elit untuk memanfaatkan kondisi yang tengah dihadapi demi tercapainya aspirasi