Strategi Personal Rebranding Penyanyi Sekuler Menjadi Penyanyi Rohani (Studi Kualitatif Deskriptif di Gereja Yesus Hidup Sejati MalangStrategi Personal Rebranding Penyanyi Sekuler Menjadi Penyanyi Roh

Penyanyi yang berpindah profesi dari dunia sekuler menuju dunia rohani pasti mengalami berbagai permasalahan karena adanya perbedaan budaya dan norma-norma yang mengikat pada keduanya. Keberlangsungan profesi seorang penyanyi di dunia rohani ditentukan oleh keberhasilan dirinya dalam melakukan personal rebranding. Seorang penyanyi harus membuat dirinya sedemikian rupa untuk memiliki citra positif dan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan para pesaingnya agar keberadaannya dapat disambut dengan baik oleh khalayak. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis upaya re-branding penyanyi sekuler menjadi penyanyi rohani pada beberapa penyanyi di gereja YHS Malang. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi nonpartisipan dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis dari Bogdan dan Biglen dalam Moleong. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa penyanyi yang berpindah profesi dari dunia sekuler menjadi penyanyi rohani harus melakukan perubahan cara bernyanyi, perubahan penampilan dan berbusana, serta sikap dan berperilaku. Untuk berhasil dalam upaya rebranding, seorang penyanyi haruslah bisa membentuk image yang ia bangun secara konsisten dan mengkomunikasikanya kepada khalayak baik secara verbal maupun nonverbal. Tindakan nyata jauh lebih efektif daripada melakukan pencitraan melalui sosial media. Personal rebranding tersebut dapat dikatakan berhasil apabila perspektif khalayak terhadap dirinya telah sesuai dengan apa yang para penyanyi harapkan