Analisa Pembentukan Strategic Partnership Georgia-Amerika Serikat Pasca Perang Rusia-Georgia (2004-2009)

Perang Rusia-Georgia pada tahun 2008 merupakan perang antar negara yang pertama kali terjadi pasca Perang Dingin. Perang ini pula merupakan perang dimana Rusia untuk pertama kalinya menggunakan kapabilitas militernya untuk menyerang negara lain. Kekalahan telak Georgia dalam perang ini membuat negara tersebut harus menghadapi beberapa konsekuensi besar yaitu, kehilangan 20% dari teritorinya serta putusnya hubungan diplomatik dengan Rusia. Kebangkitan kekuatan Rusia melalui invasi militernya yang begitu cepat semakin memperkuat persepsi Georgia bahwa Rusia masih menjadi ancaman bagi negaranya. Di tengah keterpurukan pasca perang, Amerika Serikat kemudian muncul sebagai ujung tombak dari pertahanan dan keamanan Georgia di wilayah Kaukasus. Pembentukan strategic partnership dengan Amerika Serikat sendiri kemudian disinyalir bertujuan untuk menandingi kebangkitan kekuatan serta mengirim sinyal ancaman yang sama kepada Rusia. Persepsi ancaman sendiri selalu menjadi titik sentral dari teori perang dan aliansi. Penelitian ini akan mendorong pembaca untuk memperhatikan lebih dekat bagaimana suatu negara memandang setiap elemen source of threat serta penjabaran bukti-bukti terkait persepsi ancaman tersebut hingga pada akhirnya sampai kepada alasan konkrit dari pembentukan aliansi