Analisis Budaya Strategis Israel Dalam Kasus Serangan Udara Ke Suriah Tahun 2007

Budaya strategis merupakan suatu kepercayaan bersama berupa norma, tradisi, asumsi, dan pola perilaku dari pengalaman bersama dan membentuk identitas secara individu maupun kolektif hingga berpengaruh terhadap kebijakan keamanan suatu negara. Pada tanggal 6 September 2007, pesawat tempur Israel memasuki wilayah udara milik Suriah secara ilegal dan menjatuhkan bomb ke tempat yang diduga sebagai fasilitas pengembangan senjata nuklir milik pemerintah Suriah. Kebijakan keamanan yang dilakukan oleh pemerintah Israel dalam serangan udara ke Suriah tidak lepas dari adanya budaya strategis yang dimiliki Israel. Terdapat lima sumber budaya strategis yang membentuk perilaku Israel dalam kasus tersebut yaitu mitos & simbol, geografi, senjata nuklir, pengalaman sejarah, dan organisasi militer. Peristiwa Holocaust sebagai mitos & simbol masyarakat Yahudi merupakan pengalaman pahit yang pernah dialami bangsa Yahudi hingga membentuk mindset mereka agar peristiwa pembunuhan secara masal tersebut tidak terulang kembali. Maka Israel memerlukan senjata nuklir agar keamanan wilayahnya tetap terjaga karena secara geografis wilayah mereka dikelilingi negara Arab. Pengalaman sejarah berkonflik dengan Suriah menjadikan Israel selalu waspada apabila negara tersebut memiliki senjata nuklir, maka militer Israel perlu bersikap agresif dan melakukan serangan pencegahan (preventive) untuk menghilangkan potensi ancaman dan menjadikan wilayah Israel tetap aman