Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Meningkatkan Potensi Batik Masyarakat Desa (Studi: Di Desa Sentra Batik Sidomukti Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan).

Penelitian ini fokus pada Kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan potensi batik masyarakat desa. Penelitian ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan potensi batik masyarakat Desa Sidomukti. (2) Bagaimana gaya kepemimpinan yang dipakai kepala desa dalam memengaruhi masyarakatnya (3) Bagaimana inovasi serta capaian yang dihasilkan kepala desa dalam meningkatkan potensi batik. Penelitian ini di lakukan di Desa Sidomukti dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian ini menggunakan dua teori yaitu teori kepemimpinan transformasional Benard M.Bass dan teori gaya kepemimpinan Wirawan. Peneliti menggunakan tiga metode untuk mengumpulkan data, yaitu metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kepemimpinan kepala desa dalam meningkatkan potensi batik masyarakat Desa Sidomukti sudah mengacu pada teori yang peneliti gunakan yaitu teori kepemimpinan transformasional Benard M.Bass yang ditunjukkan dengan beberapa hal yaitu (a) Mempunyai visi, motivasi, tujuan serta harapan dan keingingan, (b) Mempunyai kekuasaan keterampilan untuk merealisasi visi yang ditunjukkan dengan usaha kepala desa dalam mengembalikan eksistensi batik (c) Menstimulasi dan mentransformasi para pengikut yang ditunjukkan dengan memberikan fasilitas pelatihan batik, pencarian modal untuk para pengrajin batik, pendaftaran Hak paten batik ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, menyediakan fasilitas tempat untuk para pengrajin batik terakhir pemasaran dan promosi. (2) Gaya kepemimpinan kepala desa dalam memimpin masyarakat desa yaitu gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan demokratif. (3) Inovasi dan capaian yang dihasilkan oleh kepala desa selama menjabat. Inovasi tersebut adalah memunculkan motif batik, sedangkan capaiannya yaitu batik pring sedapur sebagai ikon khas Kabupaten Magetan, peningkatan hasil produksi serta peningkatan pendapatan bagi masyarakat Sidomukti dan terakhir menjadi lurah Idola Se-Jawa Timur