Sikap Iran Dalam Memberikan Dukungan Kepada Kelompok Pemberontak Al-Houthi Di Konflik Internal Yaman(2005-2012)

Revolusi Islam Iran yang terjadi pada tahun 1979 mampu membuat Iran mempertahankan prinsip dan ideologinya yakni menggunakan identitas Islam di setiap pengambilan keputusan dalam kebijakan luar negerinya. Iran merupakan negara yang saat ini mempunyai pengaruh yang besar di kawasan Timur Tengah. Salah satu strategi yang digunakan oleh Iran untuk memperluas pengaruhnya adalah dengan memberikan dukungan terhadap populasi Syiah di Timur Tengah, dengan cara memanfaatkan ketegangan yang terjadi di antara kelompok-kelompok Syiah dengan kepemimpinan Sunni mereka. Salah satunya adalah Yaman yang mengalami konflik internal antara pemerintah Yaman dengan kelompok pemberontak Al-Houthi sejak tahun 2004. Keikutsertaan Iran dalam memainkan peran di konflik internal Yaman tersebut tidak terlepas dari adaptasi Iran terhadap perubahan-perubahan di lingkungan eksternal dan internalnya. Kehadiran Iran di Yaman dimaksudkan untuk memberikan tekanan kepada Amerika Serikat dan sekutunya Arab Saudi. Sehingga dalam konflik internal Yaman ini, keterlibatan Iran didasarkan pada model adaptif yaitu Iran merupakan negara yang melakukan iv adaptasi terhadap lingkungannya. Perubahan eksternal, perubahan internal dan faktor kepemimpinan pada akhirnya mempengaruhi sikap Iran dalam memberikan dukungan kepada kelompok pemberontak Al-Houthi di konflik internal Yaman