Hubungan Perilaku Konsumtif Dengan Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Mahasiswa Fisip Univwersitas Brawijaya

Penelitian ini mengangkat tentang perilaku konsumtif dengan gaya hidup pengguna Blackberry pada mahasiswa fisip universitas brawijaya. Saat ini penggunaan Blackberry bukan merupakan hal yang asing lagi dimana dapat kita liat bahwa penggunaan Blackberry marak di kalangan masyarakat apalagi di mahasiswa. Konsumsi terhadap suatu produk menjadi suatu gaya hidup dimana dari konsumsi tersebut seseorang akan mengejar tanda-tanda status seperti gengsi/penanda-penanda lainnya. Bagi sebagian besar masyarakat pengguna Blackberry (telepon seluler smartphone) memiliki nilai yang diliat dari desain maupun kecanggihan feature-nya. Penelitian ini menggunakan metode survei dimana survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Berdasarkan tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan (eksplanation). Rancangan penelitian ini dapat menjelaskan hubungan perilaku konsumtif terhadap gaya hidup mahasiwa dimana perilaku konsumsi terhadap pengguna Blackberry demikian timbul karena apa yang dilakukan tidak terletak pada isinya melainkan pada terbentuknya dimana dari bentuk tersebut menimbulkan sesuatu yang berbeda dari konsumen/dapat dikatakan membentuk gaya hidup dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan teori budaya konsumen dalam menganalisis perilaku konsumtif dan memilih produk, yang dikemukakan Mike Featherstone. Menurut Featherstone konsumsi bukan tentang akses terhadap benda-benda yang didapat dari pengalaman-pengalaman konsumsi. Budaya konsumen adalah kepuasan individu yang diperoleh dari barang-barang yang dikonsumsi yang terstruktur secara sosial. Budaya konsumen menegaskan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk melakukan ekspresi diri tanpa melihat dari mana status sosial dan kelas sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku konsumtif memiliki hubungan positif yang sedang terhadap gaya hidup. Semakin tinggi perilaku konsumtif yang diperlihatkan seseorang maka semakin tinggi pula gaya hidup yang dilakukan seseorang. Berdassarkan hasil analisis korelasi Spearman, korelasi hubungan perilaku konsumtif dengan gaya hidup positif dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,362 dengan taraf signifikansi pada hipotesis statistik sebesar 0,010 pada tingkat taraf kepercayaan 0,05 atau 5%