Selera Musik Pop Pada Remaja (Studi Kasus Terhadap Pelajar SMA Negeri 7 Kota Malang)

Penelitian ini membahas proses terbentuknya selera musik pop pada remaja yaitu pelajar SMA Negeri 7 Malang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis selera sebagai suatu habitus yang merupakan suatu tindakan praktis yang menjadi dasar pribadi individu dalam menentukan selera jenis musik pop pelajar SMA Negeri 7 Malang. Penelitian ini menggunakan teori tindakan praktis yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu untuk menganalisis selera musik pop remaja yang diminati dan diaplikasikan dalam kegiatan bermusiknya. Bourdieu menekankan bahwa habitus merupakan hasil keterampilan yang menjadi tindakan praktis, yang kemudian diterjemahkan menjadi suatu kemampuan, yang kelihatannya alamiah dan berkembang dalam kehidupan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara dengan menggunakan sepuluh informan yang diperoleh melalui teknik purposive. Hasil penelitian diperoleh bahwa proses terbentuknya selera musik pop remaja pada pelajar SMA Negeri 7 Malang dipengaruhi oleh modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik. Modal–modal tersebut mempengaruhi proses pembentukkan selera musik pop dan perkembanganpengetahuan terhadap musik, sehingga dapat diaplikasikan dalam kegiatan bermusik. Selera pelajar SMA Negeri 7 Malang, dikembangkan dan diaplikasikan dalam kegiatan bermusik misalnya sebagai seorang penyanyi atau sebagai pemain musik. Pembentukan selera musik pop remaja terjadi ketika modal ekonomi, modal budaya, modal sosial dan modal simbolik mulai diproses dan diaplikasikan dalam suatu tindakan praktis dalam suatu kegiatan bermusik sehingga dapat menghasilkan kualitas dan nilai sosial yang lebih