Pemanfaatan Sms Sebagai Media Komunikasi Anak Tunarungu (Studi Fenomemologi Penggunaan Sms Pada Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa Malang)

SMS (Short Message service) kini menjadi media yang populer bagi anak tunarungu. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang pesat. Tren SMS menyebabkan anak tunarungu berlomba untuk menikmati fasilitas tersebut dalam berkomunikasi. Di sisi lain, kebutuhan komunikasi yang terus meningkat, menuntut adanya media untuk dapat memfasilitasi keterbatasan yang dimiliki anak tunarungu. Melalui keberadaan SMS, anak tunarungu dapat memenuhi kebutuhan berkomunikasi, terutama dalam melakukan komunikasi bermedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fenomena penggunaan SMS dalam pemenuhan kebutuhan komunikasi anak tunarungu. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualititatif dengan metode fenomenologi. Penelitian ini termasuk dalam paradigma interpretatif karena fenomena ini dapat dilukiskan secara mendalam dan tidak digeneralkan. Metode pemilihan informan (obyek penelitian) menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data fenomenologi. Informan merupakan siswa SDLB-B YPTB Malang. Pemilihan informan mempertimbangkan penggunaan SMS oleh anak tunarungu prabahasa dalam berkomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tunarungu menggunakan SMS tidak hanya semata karena pengaruh orang di sekitarnya, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan komunikasi. Penggunaan SMS menjadikan anak tunarungu dapat melakukan komunikasi tanpa menuntut terjadinya tatap muka. Selain itu, melalui penggunaan SMS dapat diketahui bahwa anak tunarungu mampu memanfaatkan teknologi sehingga diterima dalam pergaulan komunikasi bermedia. Makna SMS sebagai media komunikasi didapatkan anak tunarungu dari interaksi yang dilakukannya. Makna tersebut akhirnya menjadi pedoman bagi anak tunarungu dalam menggunakan SMS dan menganggap orang lain memandangnya seperti makna yang ia dapatkan dari teman-temannya. Perasaan diterima merupakan kebutuhan penting bagi manusia sehingga dapat menimbulkan kenyamanan dalam berinteraksi, terutama bagi anak tunarungu dengan kekurangan yang dimilikinya