Masalah Keterlekatan dan Terjadinya Kredit Macet (Studi kasus di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hambangun Arta Selaras Kabupaten Tulungagung

Perbankan memiliki kedudukan yang penting dalam memberikan pelayanan di bidang perkreditan. Kredit perbankan membantu tersedianya dana untuk membiayai kegiatan produksi nasional, penyimpanan bahan, pembiayaan kredit penjualan, transportasi barang, kegiatan perdagangan. Apabila pemberian kredit berjalan lancar, maka kegiatan perekonomian dapat berkembang dan terus ditingkatkan. Namun apabila pemberian kredit berkurang akan membuat kegiatan ekonomi dan pembangunan mengalami kelambatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami tindakan ekonomi dan tindakan sosial dalam kredit macet dan keterlekatan antara pihak bank dan nasabah dalam pemberian kredit dan pembayaran kredit. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori keterlekatan dari Granovetter dan Swedbergh yaitu antara pihak bank dengan nasabah dalam masalah penyelesaian kredit yang didalamnya terdapat tindakan ekonomi dan tindakan sosial dalam masalah kredit macet. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Keterlekatan yang terjadi di Bank adalah dalam proses penawaran kredit kepada masyarakat. Dengan menggunakan berbagai cara yang dilakukan pihak Bank Perkreditan Rakyat Hambangun Arta Selaras dengan menggunakan sarana media radio, spanduk, pamflet, koran dan karyawan Bank langsung terjun ke masyarakat. Bentuk tindakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak Bank adalah dengan cara menarik tagihan kredit sesuai dengan aturan dan ketentuan berlaku yaitu apabila tidak membayar sesuai sengan ketentuan waktu yang telah ditentukan maka akan terkena surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga. Apabila surat peringatan tidak ada perubahan maka akan diseleseikan menggunakan jalur hukum. Bentuk tindakan sosial di bank dalam kredit macet adalah dengan cara memahami keadaan yang ada pada nasabah atau main perasaan yang terjadi dalam keterlekatan