Kepentingan india dalam pemberian bantuan luar negeri ke myanmar pada masa pemerintahan pm atal bihari vajpayee (1998-2004)

Kemunculan India sebagai emerging donor beberapa dekade terakhir telah membuat perubahan dalam isu pembangunan internasional. Bantuan luar negeri saat ini tidak hanya diberikan oleh negara-negara kaya „Utara‟, tetapi juga oleh negara-negara „Selatan‟. Penelitian ini secara khusus membahas mengenai fenomena pemberian bantuan luar negeri oleh salah satu emerging donor , yakni India, yang diberikan kepada Myanmar. Pemerintah India pada masa pemerintahan PM Atal Bihari Vajpayee memberikan bantuannya secara intensif ke Myanmar walaupun hubungan bilateral keduanya tidak dapat dikatakan selalu harmonis dan terdapat ketidaksamaan model pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian: mengapa bantuan luar negeri India untuk Myanmar diberikan secara intensif pada masa pemerintahan PM Atal Bihari Vajpayee (1998-2004). Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori motivasi bantuan luar negeri, konsep bantuan luar negeri, dan konsep kepentingan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi melalui studi literatur yang diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel yang terkait dengan tema penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemberian bantuan luar negeri (berupa pinjaman pembangunan, hibah, dan bantuan teknis) yang diberikan pemerintahan Vajpayee (1998-2004) ke Myanmar secara intensif merupakan salah satu bentuk realisasi upaya India dalam menjalin hubungan baik dengan pemerintah Myanmar demi tercapainya kepentingan-kepentingan nasional India terkait nilai-nilai strategis yang dimiliki Myanmar. Pemberian bantuan luar negeri India ke Myanmar dimotivasi oleh keinginan India mencapai kepentingan-kepentingan nasional jangka menengah India, antara lain kepentingan untuk perbaikan ekonomi, peningkatan prestise, dan bentuk perluasan diri India