Revitalisasi Pasar Tradisional (Studi Pada Pasar Sukodono dan Dinas Pasar Kabupaten Lumajang),

Pasar tradisional merupakan salah satu titik tumpu perekonomian masyarakat. Sedangkan pasar tradisional identik dengan kumuh, bau, kotor dan sebagainya. Perlunya strategi pengembangan pasar tradisional agar pasar tradisional tetap menjadi pilihan pembeli untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Pengembangan pasar tradisional memang tidak mudah, salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk pengembangan pasar tradisional yaitu melalui kebijakan atau program revitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kajian teori yang digunakan adalah konsep revitalisasi pasar tradisional oleh Rizal (2013:5- 7). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi pada Pasar Sukodono dan Dinas Pasar Kabupaten Lumajang. Hasil penelitian pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional di Pasar Sukodono Kabupaten Lumajang menunjukkan bahwa: (1) aspek tata kelola dan kelembagaan pasar dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan Dinas Pasar Kabupaten Lumajang; (2) aspek finansial berasal dari APBD; (3) aspek distribusi dan kontrol kualitas barang dilakukan setiap 1 bulan sekali oleh pegawai Dinas Pasar dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); (4) aspek perbaikan sarana fisik berupa perbaikan bangunan pasar dan infrastruktur-infrastruktur yang ada di pasar. Faktor pendukung pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional antara lain: sumber daya anggaran dan lokasi Pasar Sukodono. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional: sumber daya manusia dan pihak ketiga atau kontraktor. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, saran yang diberikan antara lain melakukan tambahan lahan parkir khususnya parkir kendaraan roda empat, membuat program resmi tentang aspek distribusi dan kontrol kualitas barang, memberikan sanksi kepada para pedagang yang tidak membayar retribusi bulanan sesuai ketentuan