Implementasi Program Kartu Pencari Kerja(AK-1) (Studi Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Batu),

Negara berkembang merupakan negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam masa berkembang. Dari sekian banyak negara yang sedang berkembang, akan sering membahas tentang permasalahan untuk memajukan negaranya contohnya permasalahan perekonomiannya, sosial dan budayanya, masyarakatnya atau warga negara dan bahkan tentang faktor lapangan pekerjaan. Karena faktor yang menentukan bagaimana suatu negara dapat di katakan negara maju atau tidak dapat dinilai dari faktor-faktor tersebut. Seperti halnya di Indonesia dan Kota Batu banyak permasalahan yang dibahas salah satunya adalah faktor ketenagakerjaan. Untuk menanggulangi permasalahan ketenagakerjaan di Kota Batu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Batu mempunyai program namun bersifat tupoksi (kebijakan pemerintah) yaitu Kartu Pencari Kerja (AK-1). Kartu Pencari Kerja (AK-1) merupakan perwujudan suatu alat atau senjata dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tentang ketenagakerjaan, karena menyelesaikan masalah warga negara adalah tugas dari aparatur negara yang juga sudah tercantum Peraturan Menteri tentang penempatan tenaga kerja. Permasalahan ketenagakerjaan menunjukkan bahwa masih ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya karena belum memperoleh pelayanan dari pemerintah. Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memahami dan menggali bagaimana implementasi program kartu pencari kerja (AK-1) di Kota Batu melalui wawancara kepada aparatur Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Batu. Penelitian ini menggunakan analisis model Miles dan Hubberman dalam Sugiyono (2010:20). Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah (1) implementasi program kartu pencari kerja (AK- 1) di kota batu dan (2) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung implementasi program kartu pencari kerja (AK-1) di Kota Batu. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa proses Implementasi program kartu pencari kerja (AK-1) Kota Batu telah berjalan, namun masih ditemukan beberapa kendala. Dalam aspek komunikasi sosialisasi kartu pencari kerja telah terlaksana dengan baik, namun masih kurang maksimal dalam sosialisasinya. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Batu telah memiliki sumber daya manusia namun dari hasilnya masih terdapat kekurangan untuk efektivitasnya, sumber daya sarana dan prasarana sudah cukup, namun belum ada sumber daya anggaran karena belum terdapat Rensta, sehingga kurang maksimal. Penelitian ini juga menunjukkan aspek disposisi yang sangat baik aparaturnya juga aspek struktur organisasi yang baik karena di dukung oleh pemerintah, namun belum terdapat Renja sehingga sedikit kurang terorganisir dalam prosesnya. Juga terdapat faktor pendukung, diantaranya terdapat kebijakan pemerintah atau landasan hukum, sumber daya sarana dan prasarana. Namun pelaksanaan ini terhambat oleh calon pencari kerja itu sendiri, dan kurangnya sosialisasi kartu pencari kerja kepada masyarakat dan instans