Implementasi Program Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (GARDA AMPUH) di Kabupaten Banyuwangi Dalam Upaya Meningkatkan Kesempatan Pendidikan (Studi Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi program Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (GARDA AMPUH) di Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan oleh Pemerindah Daerah dalam upaya untuk menjaring dan mengangkat anak putus sekolah untuk disekolahkan kembali. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus dalam penelitian adalah terkait dengan Implementasi program GARDA AMPUH di Kabupaten Banyuwangi meliputi: tujuan program, komunikasi dan koordinasi antar aktor imlementasi, aktivitas implementasi program, karakteristik Agen Pelaksana atau Implementor Program, dan Kecerendungan (disposition) dari Pelaksana/Implementor Program. Faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi program GARDA AMPUH di Kabupaten Banyuwangi. Lokasi Penelitian adalah Kabupaten Banyuwangi, sedangkan situsnya adalah Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi program GARDA AMPUH di Kabupaten Banyuwangi sudah berjalan dengan baik. Tujuan dari program GARDA AMPUH sudah terlaksana yaitu menjaring dan mengangkat anak putus sekolah. Komunikasi dan koordinasi antar aktor sudah terjalin dengan baik. Proses sosialisasi juga sudah diberikan kemasyarakat, selain itu juga ada monitoring yang dilakukan Dinas Pendidikan dengan mendatangi langsung kesekolah dan proses evaluasi yang dirasa masih kurang maksimal. Karakteristik agen pelaksana atau implementor sudah baik. Kecerendungan (disposition) dari pelaksana/ implementor masih ada masalah yaitu kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Faktor pendukung yaitu suber dana yang ada dalam implementasi program GARDA AMPUH dan faktor penghambat yaitu sumber daya manusia dan kurangnya partisipasi masyarakat. Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah peningkatan dalam hal evaluasi, Perlunya kesadaran atau perhatian dari semua kalangan terhadap lingkungan sekitar, Perlu penambahan sumber daya manusia yang sangat banyak dalam hal ini tenaga penjaringan anak putus sekolah, dan Ditingkatakan kembali partisipasi dari masyarakat