Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Belimbing Tasikmadu Sebagai Upaya Membangun Ekonomi Lokal (Studi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban)

Pada era otonomi daerah, setiap daerah mempunyai kewenangan dalam mengatur dan mengelola potensi sumber daya yang dimilikinya. Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya pertanian pada komoditas unggulan hortikultura yaitu Belimbing Tasikmadu. Awal mula budidaya belimbing ini berada di Desa Tasikmadu Kecamatan Palang. Belimbing Tasikmadu merupakan jenis belimbing lokal Kabupaten Tuban yang sudah mendapatkan sertifikasi varietas unggul dari Departemen Pertanian dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 314/Kpts/SR.120/5/2007 tentang Pelepasan Belimbing Tasikmadu Sebagai Varietas Unggul. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskrptif dengan pendekatan kualitatif, dengan fokus penelitian yaitu 1) Strategi pengembangan komoditas unggulan belimbing tasikmadu sebagai upaya membangun ekonomi lokal dan 2) Dampak dari strategi pengembangan komoditas unggulan belimbing tasikmadu sebagai upaya membangun ekonomi lokal dan 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan komoditas unggulan belimbing tasikmadu sebagai upaya membangun ekonomi lokal. Analisis data menggunakan model analisa interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, strategi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban dalam pengembangan komoditas unggulan belimbing tasikmadu sebagai upaya membangun ekonomi lokal adalah 1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi petani belimbing tasikmadu, 2) Penyediaan sarana dan prasarana produksi belimbing tasikmadu, 3) Penerapan registrasi kebun belimbing tasikmadu dan 4) Pengolahan hasil budidaya dan pengembangan pasar belimbing tasikmadu. Hasil dari strategi adalah 1) Daya saing belimbing tasikmadu, 2) Pendapatan petani belimbing tasikmadu, karena produktivitas belimbing tasikmadu mencapai 40 kg/pohon/tahun dan harga jual buah yang cukup tinggi di pasaran dengan rata-rata Rp 15.000-Rp 20.000/kg dan 3) Penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar menjadi buruh tani dan pedagang buah. Dalam pelaksanaan strategi ini, faktor pendukung internal yaitu partisipasi petani & sarana dan prasarana produksi, dan pendukung eksternal yaitu keadaan alam/agroklimat & ketersediaan lahan. Sedangkan faktor penghambat internal yaitu keterbatasan modal dan pemasaran, penghambat eksternal : perubahan cuaca/iklim dan hama & penyakit