Implementasi Kebijakan Sistem Computer Assisted Test (CAT) Dalam Rangka Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Penelitian tentang implementasi kebijakan sistem Computer Assisted Test (CAT) ini dilatar belakangi harapan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mendapatkan sumber daya aparatur yang berkualitas dan keahlian sesuai dengan bidang yang dikerjakan serta lebih transparansi, dikarenakan pada tahun sebelumnya masih banyaknya pegawai pemerintahan di Kabupaten Banyuwangi yang bekerja tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan penerimaan pegawai negeri sipil masih diwarnai dengan adanya korupsi dan nepotisme tidak transparansi, hal tersebut mengganggu kinerja Pemerintah. Computer Assisted Test (CAT) adalah metode ujian dengan menggunakan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi kepegawaian sesuai dengan keahlian atau bidangnya masing-masing. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik analisis data model interaktif oleh Miles, Huberman, dan Saldana. Fokus dalam penelitian ini ada dua: (1) Implementasi kebijakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Kabupaten Banyuwangi terhadap peningkatan standar sumber daya aparatur, (2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Kabupaten Banyuwangi dalam rangka meningkatkan sumber daya aparatur sudah berhasil, dengan bukti meningkatnya pegawai lulusan CAT mempunyai standar yang lebih unggul diantaranya lebih cekatan, profesional, mempunyai loyalitas dan integritas yang tinggi, penerimaan CPNS menggunakan CAT lebih transparansi. Didukung oleh kinerja TIM Pengadaan Penerimaan CPNS menggunakan sistem CAT dan juga dukungan partisipasi masyarakat. Walaupun masih terdapat beberapa kendala yang terjadi pada saat ujian berlangsung seperti kurangnya genset saat pemadaman listrik, kurangnya tenaga teknisi komputer yang menangani permasalahan pada saat ujian berlangsung dan adanya anggota TIM panitia saat ujian pelaksanaan yang belum memahami beberapa prosedur ujian, namun hal itu dapat diatasi oleh panitia pelaksanaan ujian CPNS dengan sistem CAT di Kabupaten Banyuwangi