Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Erupsi Gunung Merapi.

Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap berbagai macam bencana alam maupun bencana non alam. Membutuhkan tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi berbagai macam potensi bencana tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah D.I Yogyakarta yang berdiri berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2010 memiliki peran yang penting dalam penanggulangan bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu potensi bencana di D.I Yogyakarta yang memiliki resiko yang tinggi adalah erupsi Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan gunung api yang aktif dan memiliki siklus erupsi yang pendek, sekitar empat sampai lima tahun untuk erupsi kecil dan tujuh sampai dua belas tahun untukerupsi besar. Karena siklus erupsi yang relatif pendek dituntut kesiapsiagaan yang matang dalam menghadapi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis mengenai tindakandan program kesiapsiagaan dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi. Kesiapsiagaan tersebut meliputi ketersediaan pemetaan kawasan yang rawan terhadap resiko erupsi Gunung Merapi, ketersediaan instrumen sistem peringatan dini erupsi Gunung Merapi, dan program desa tangguh bencana serta program sekolah siaga bencana yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana Gunung Merapi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan, dokumentasi dan studi kepustakaan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti itu sendiri, pedoman wawancara dan penunjang lainnya seperti alat perekam suara. Dalam menganalisis data penelitian, peneliti mengacu pada metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi telah terbina dengan baik. Ketersediaan pemetaan kawasan rawan bencana mampu memberikan gambaran mengenai daerah-daerah yang memiliki kerawanan terhadap erupsi Gunung Merapi sehingga mampu menentukan langkah-langkah yang diambil pada saat terjadi erupsi. Pemasangan system peringatan dini dilakukan pada lokasi yang memiliki kerawanan terhadap bencana,dapat menjadi peringatan kepada warga apabila terjadi erupsi, namun pemasangan alat ini belum merata semuadusun, Ditambah adanya Program Sekolah Siaga Bencanadan Program DesaTangguh Bencana mampu meningkatkan kesadaran dan memberikan pengetauhan tentang apa yang harus mereka lakukan saat terjadi bencana