Analisis Atas Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pelayanan Rawat Inap Dan Rawat Jalan Pasien Umum (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro)

Industri rumah sakit mengalami perkembangan cukup pesat beberapa tahun terahkir seiring ditetapkannya peraturan perundang-undangan yang mendukung iklim investasi yng menciptakan kondisi bisnis dan jasa rumah sakit yang lebih baik. Perkembangan dibidang rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pelaksanakan rujukan medic secara terpadu serta meningkatkan kinerja manajemen rumah sakit. Untuk menyediakan pelayanan jasa yang cepat, praktis dan berkualitas maka perlu adanya system informasi manajemen untuk mrndukung seluruh kegiatan rumah sakit. Salah satu bagian dari system informasi manajemen yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan rumah sakit adalah system penerimaan kas, karena kas merupakan aktiva yang sifatnya sangat liquid sehingga sering terjadi penyalahgunaan, maka perlu didukung dengan adanya pengendalian intern. Penelitian ini bertujuan mengetahui system dan prosedur penerimaan kas pelayanan rawat inap dan rawat jalan dan untuk mengetahui pengendalaian intern dalam system penerimaan kas rawat inap dan rawat jalan pada Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang dilakukan adalah mendeskripsikan system dan prosedur penerimaan kas rawat inap dan rawat jalan dan menganalisis pengendalian intern pada Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro. Hasil penelitian ini menunjukkan pengendalian intern pada system akuntansi penerimaan kas Rumah Sakit Ibnu Sina sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kelemahan seperti kurangnya loket, keterlamabatan pada pembuatan laporan keuangan dan belum adanya system informasi manajemen sehingga dalam pelaksanaannya belum efisien waktu.. Untuk meningkatkan pengendalian intern pada Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro ada beberapa saran yang dapat diterapkan yaitu, perlu adanya tambahan loket, penambahan karyawan pada bagian akuntansi, pelatihan kerja bagi karyawan yang rangkap jabatan dan adanya pemeriksaan mendadak pada seluruh fungsi