Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan (Studi pada SDN Kranggan 3 dan SDN Prajuritkulon 2 di Kota Mojokerto)

Pemerintah telah memprogramkan pemberian Bantuan Operasional sekolah (BOS) dalam rangka membebaskan biaya untuk pendaftaran, iuran bulanan sekolah, biaya ujian, bahan dan biaya praktek, namun pada kenyataannya masih saja kualitas belum sesuai yang diharapkan. Dengan adanya BOS membuka peluang bagi sekolah untuk memenuhi fasilitas pendukung sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai harapan. Keberadaan BOS diharapkan memberikan solusi terhadap masalah pendidikan, seperti minat anak-anak untuk sekolah, jumlah lulusan, jumlah siswa yang melanjutkan ke SMP, jumlah angka putus sekolah, sekolah yang bangunannya kurang layak, dan keterbatasan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SDN Kranggan 3 dan SDN Prajuritkulon 2 di Mojokerto tahun 2016 pada aspek Dokumen Perencanaan Dana BOS, Pelaksanaan Dana BOS, Evaluasi Dana BOS, dan Capaian Output dan Outcome yang dihasilkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan cara wawancara, observasi, data sekunder dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa dengan menggunakan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, menggambarkan dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa Program BOS di SDN Kranggan 3 dan SDN Prajuritkulon 2 sudah bisa terserap dengan baik. Tetapi dalam proses pembuatan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) pada SDN Prajuritkulon 2 terdapat kesalahan dalam sistem pengelolaannya. Dalam pelaksanaannya, kedua sekolah menggunakan Dana BOS untuk program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing sekolah yang disesuaikan dengan 13 koponen penggunaan Dana BOS yang tercantum dalam juknis BOS 2015. Evaluasi perencanaan dengan realisasi yang ada menunjukkan bahwa SDN Kranggan 3 bayak program dan kegiatan yang direncanakan tidak sesuai dengan realisasinya. Sedangkan SDN Prajuritkulon 2 jika dilihat dari dokumen RKAS dengan penggunaannya, maka bisa dikatakan program dan kegiatan yang direncanakan semua sudah sesuai dengan realisanya, namun itu dikarenakan adanya kesalahan dalam sistem pengelolaan Dana BOS. Dalam capaian output dan outcome yang dihasilkan dari kedua sekolah menunjukkan bahwa Program BOS sangat berguna dalam meningkatkan Sarana Prasarana, Kopetensi Lulusan dan Prestasi Sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih baik