Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Internasional, Nilai Tukar dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Tingkat Daya Saing Ekspor Kelapa Sawit Indonesia (Studi pada Tahun 2009-2013),

Perbedaan sumberdaya di setiap negara mendorong terjadinya perdagangan internasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, satu diantaranya ialah aktivitas ekspor. Indonesia sebagai salah satu negara dengan lahan perkebunan terluas di dunia merupakan negara produsen kelapa sawit utama di pasar global, hal tersebut didukung oleh volume dan nilai ekspor kelapa sawit yang terus menerus mengalami peningkatan sehingga komoditas kelapa sawit dapat dianggap sebagai komoditas unggulan Indonesia dalam menghadapi pasar internasional, selain itu Indonesia memiliki faktor-faktor produksi yang menunjang daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia di pasar internasional. Melihat potensi tersebut, maka dilaksanakan penelitian ini, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia. Variabel bebas pada penelitian ini ialah jumlah produksi (X1), harga internasional (X2), nilai tukar (X3), dan tingkat suku bunga (X4) terhadap tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia (Y). Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian penjelasan atau explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini ialah tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia yang diukur dengan menggunakan skala RCA pada tahun 2009-2013. Data yang digunakan bersumber dari website resmi Badan Pusat Statistik Indonesia, World Bank, Bank Indonesia dan Kementerian Perdagangan. Analisis statistik regresi linier berganda digunakan pada penelitian ini untuk mengolah data yang dibantu dengan program IBM SPSS Statistic 23.0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah produksi (X1), harga internasional (X2), nilai tukar (X3), dan tingkat suku bunga (X4) berkontribusi sebesar 35,5 % terhadap tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia (Y), dan sisanya sebesar 64,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Hasil uji simultan (uji F), menunjukkan bahwa variabel jumlah produksi (X1), harga internasional (X2), nilai tukar (X3), dan tingkat suku bunga (X4) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia (Y). Sedangkan hasil uji parsial (uji t), menunjukkan bahwa variabel jumlah produksi (X1), harga internasional (X2), nilai tukar (X3), masing masing secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia (Y) dan tingkat suku bunga (X4) memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia (Y). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian pertanian serta pihak-pihak lainnya diharapkan mampu bekerja sama dalam merumuskan kebijakan-kebijakan serta regulasivi regulasi yang berkaitan dengan ekspor serta produksi kelapa sawit yang dianggap menguntungkan bagi para petani, produsen dan eksportir kelapa sawit agar kinerja ekspor baik dari segi volume maupun nilai dapat ditingkatkan sehingga tingkat daya saing ekspor kelapa sawit Indonesia ke pasar internasional pun turut meningkat. Selain itu Indonesia diharapkan mampu Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian melalui pengembangan teknologi dan inovasi dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia secara maksimal dan efisien, serta mengurangi hambatan ekspor