Analisis Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Atas Jasa Giling Tebu dengan Pola Bagi Hasil ( Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara X),

Penelitian ini dilakukan atas dasar kontroversi yang terjadi akibat pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (selanjutnya disebut: PPN) jasa giling tebu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem bagi hasil ditinjau dari konsep taxable supply dan menggambarkan penerapan teori efektifitas, efisiensi, kecukupan, netralitas, responsivitas, dan ketepatan dalam kebijakan PPN jasa giling tebu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana fokus penelitiannya adalah sistem kerjasama, sistem bagi hasil, kebijakan PPN di PTPN X. Data yang digunakan yaitu data primer yang berasal dari proses wawancara dengan narasumber dan data sekunder yang berasal dari literatur seperti undang-undang, putusan pengadilan, dan buku perpajakan. Hasil dari penelitian ini adalah Penentuan sistem bagi hasil sebagai penyerahan terutang PPN (taxable supply) harus dilihat kembali pada jenis kerjasama yang dilakukan antara petani dan pabrik gula, hal ini yang menjadi dasar terkena atau tidaknya PPN atas jasa giling tebu. Kemudian kebijakan PPN atas jasa giling tebu belum sepenuhnya memenuhi kriteria efektifitas, efisiensi, kecukupan, netralitas, responsivitas, dan ketepatan. Hal ini yang menyebabkan seringkali terjadi perbedaan pendapat antara wajib pajak dan otoritas pajak