Peran Pemerintah Daerah Dalam Pengendalian Kebakaran Hutan Tahunan Untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup (Studi Pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat)

Bencana kabut asap merupakan bencana yang setiap tahun melanda Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap sebagian besar terjadi akibat adanya aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar hutan. Aktivitas ini akan semakin memperburuk keadaan bila didukung oleh musim kemarau yang panjang dan tersebarnya titik-titik api di wilayah yang rawan kebakaran. Salah satu daerah penyumbang kabut asap di Indonesia adalah Kabupaten Kotawaringin Barat. Kabupaten ini merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah. Kabupaten Kotawaringin Barat pernah menggunakan sebuah aturan yang dilimpahkan dari Provinsi, dimana aturan tersebut mengizinkan masyarakatnya untuk membuka lahan dengan cara membakar. Namun, karena bencana akibat kebakaran hutan tahunan menjadi semakin tidak terkendali, aturan tersebut kemudian dicabut dan digantikan dengan diedarkannya surat keterangan dari Provinsi Kalimantan Tengah tentang pencegahan dan pemberian sanksi bagi siapa saja yang tertangkap tangan membuka lahan dengan cara membakar hutan. Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengendalikan kebakaran hutan tahunan biasanya berupa pemantauan letak titik titik api yang tersebar di wilayah Kalimantan Tengah melalui satelit NOAA. Kegiatan untuk mengendalikan kebakaran hutan tahunan lainnya diberikan Pemerintah Daerah pada lembaga daerah lainnya yang terkait, salah satunya ialah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data bersumber dari informan kunci, peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan alat tulis. Analisis menggunakan metode yang dikemukakan oleh Miles, Huberman, dan Saldana