Inovasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat Melalui Klinik Asuransi Sampah (Studi Pada Indonesia Medika Kota Malang)

Klinik Asuransi Sampah merupakan sebuah inovasi baru dari pelyanan kesehatan. Sebagai sebuah inovasi pelayanan sektor publik, layanan pada Klinik Asuransi Sampah memberikan pelayanan dengan tidak perlu membayar biaya pelayanan kesehatan. Masyarakat dapat mengganti uang dengan dengan sampah untuk mendapatkan layanan dan fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis inovasi pelayanan kesehatan masyarakat melalui Klinik Asuransi Sampah serta untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam inovasi pelayanan kesehatan melalui Klinik Asuransi Sampah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) inovasi pelayanan kesehatan masyarakat melalui Klinik Asuransi Sampah; (2) faktor pendukung dan penghambat dalam inovasi pelayanan kesehatan masyarakat melalui Klinik Asuransi Sampah. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles Huberman dengan tahapan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, inovasi pelayanan kesehatan masyarakat melalui Klinik Asuransi Sampah memenuhi aspek inovasi metode pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari perubahan baru dalam hal berinteraksi dengan pelanggan atau cara baru dalam memberikan pelayanan yang diberikan oleh Klinik Asuransi Sampah yaitu menggunakan sampah sebagai sumber pembiayaan. Layanan kesehatan meliputi kuratif,promotif,preventif dan rehabilitatif. Adanya Klinik Asuransi Sampah tidak lepas dari proses inovasi di dalamnya. Tahap awal dari sebuah inovasi diawali dengan sebuah kebutuhan dan adanya masalah dalam masyarakat yang menjadi latar belakang dari munculnya inovasi dan dikembangkan melalui riset dasar dan aplikati serta dilanjutkan dengan pengembangan,komersialisasi, difusi dan adopsi, serta sampai pada tahap akhir yaitu konsekuensi. Faktor pendukung meliputi adanya karyawan yang terdidik dan terlatih. Mereka terdidik dan terlatih dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi,manajemen ide yang terstruktur dan dukungan dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional. Faktor penghambat meliputi adanya sumberdaya manusia yang datang dan pergi serta kesadaran masyarakat pada program ini masih kecil. Saran yang dapat diberikan adalah Pengelolaan sampah dalam program Klinik Asuransi Sampah masih perlu mengalami perbaikan. Sampah yang terkumpul sampai saat ini hanya berhenti pada pengepul sampah. Penangan masalah karyawan akan lebih baik apabila Indonesia Medika menggunakan sistem kontrak untuk menahan karyawan agar tidak datang dan pergi