Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Pengusaha Kena Pajak Terhadap Pajak Pertambahan Nilai (Studi Pada Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I Surabaya),

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu pajak yang pemungutannya berada pada wewenang pusat dan merupakan jenis pajak tidak langsung. Pengertian PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang dan jasa di daerah pabean. PPN mempunyai kontribusi terbesar kedua atas sumbangan pajak untuk pemasukan negara. Maka dari itu, pemerintah mempunyai perhatian yang cukup besar untuk menjaga agar pemasukan dari sektor PPN tidak sampai merosot mengingat penerimaannya yang cukup material bagi negara. Diperlukan pembenahan dari berbagai faktor baik dari faktor eksternal maupun internal guna memaksimalkan penerimaan PPN. Faktor eksternal yang perlu diperhatikan adalah kondisi ekonomi makro yang diantaranya digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Sedangkan untuk faktor internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah Pengusaha Kena Pajak (PKP). Jumlah data yang digunakan meliputi data dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Sumber data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I Surabaya, dan situs internet yang memiliki domain resmi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan metode pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan variabel independen yang terdiri dari tingkat inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah PKP sedangkan variabel dependennya adalah penerimaan PPN. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,513 (51,3%) hal tersebut berati variabel independen yang terdiri dari inflasi, nilai tukar dan jumlah PKP mempengaruhi variabel dependen berupa penerimaan PPN sebesar 51,3%. Bedasarkan uji t pada alpha 5% menunjukkan bahwa variabel inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah PKP berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan PPN. Bedasarkan uji F menunjukkan bahwa variabel inflasi, nilai tukar rupiah dan jumlah PKP berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan PPN