Manajemen Sumber Daya Air Irigasi dalam Perspektif Pelayanan Publik (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan).

Penelitian ini dilakukan atas dasar semakin kompleksnya masalah manajemen sumber daya air. Kompleksitas permasalahan itu diantaranya dilatari oleh pertama, semakin luasnya daerah aliran sungai (DAS) yang kritis; kedua, adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air baik secara kualitas maupun kuantitas; ketiga, meningkatnya jumlah penduduk; dan terakhir, meningkatnya jumlah alih fungsi lahan. Disamping itu, adanya benturan dari berbagai kepentingan niscaya semakin memperkeruh permasalahan. Untuk itu, perlu adanya upaya peningkatan dalam manajemen sumber daya air. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Fokus penelitian ini adalah manajemen sumber daya air irigasi dan pelayanan irigasi, serta faktor – faktor pendukung dan penghambat manajemen sumber daya air irigasi di Kabupaten Lamongan. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data Model Interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya air irigasi di Kabupaten Lamongan belum berjalan secara optimal. Selain itu, dikaitkan dengan pelayanan publik dalam hal ini yakni pelayanan irigasi disimpulkan bahwa layanan tersebut belum dilakukan secara prima. Sedangkan faktor – faktor pendukung dan penghambat yang dapat mempengaruhi manajemen sumber daya air irigasi diantaranya adalah struktur organisasi dan tata kerja (SOTK), pengalokasian dana, sumber daya manusia, faktor kepemimpinan, kepatuhan terhadap azas, faktor cuaca, suasana lingkungan kerja, koordinasi antar stakeholder, perubahan iklim, partisipasi masyarakat, media massa, dan standar pelayanan minimum (SPM)