Pengelolaan Keuangan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Studi pada Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang)

Dana desa merupakan salah satu sumber keuangan desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Adanya dana desa ini sebagai salah satu bentuk keseriusan pemerintah pusat untuk melakukan pembangunan terhadap desa-desa yang ada di seluruh Indonesia. Desa yang ada di Indonesia diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri termasuk mengelola keuangan desa yang dimiliki. Adanya dana desa dengan jumlah yang besar tentunya membutuhkan pengelolaan yang baik, sehingga diperlukan aparatur desa dengan kualitas yang baik pula. Berangkat dari sumberdaya aparatur desa yang ada di Desa Gondowangi yang rata-rata lulusan SMA, namun bisa menjadi juara 3 dalam lomba Desa Inovatif tingkat Provinsi Jawa Timur serta Pendapatan Asli Desa (PADes) setiap tahun mencapai Rp. 110.000.000,00, maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul pengelolaan keuangan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Penelitian ini perlu untuk dilakukan karena peneliti ingin mengetahui pengelolaan keuangan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam proses pelaksanaan pengelolaan keuangan desa yang ada di Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis model Spradley. Model analisis Spradley terdiri dari 4 tahapan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema kultural. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah (1) pengelolaan keuangan dana desa: (a) perencanaan (b) pelaksanaan (c) penatausahaan (d) pelaporan (e) pertanggungjawaban, (2) Faktor pendukung dan penghambat: (a) faktor pendukung (b) faktor penghambat. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, dengan situs di Kantor Desa Gondowangi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, proses pengelolaan keuangan desa khususnya dana desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban belum terlaksana dengan baik. Hal ini dikarenakan oleh kemampuan sumberdaya aparatur desa masih kurang serta kurangnya komitmen dari pemerintah daerah dalam melaksanakan peraturan yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat. Pencairan dana desa juga mengalami keterlambatan sehingga sehingga berdampak pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban. viii Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada pemerintah Desa Gondowangi untuk memberikan pelatihan kepada aparatur desa yang tidak mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pemerintah daerah sebagai agenda wajib. Adapun saran yang lain meliputi pembuatan sistem keuangan desa sehingga memudahkan dalam pengelolaan dana desa dan memperhatikan kembali skala prioritas program yang ada didesa berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan dalam Permendesa Nomor 5 Tahun 2015