Perilaku Pemustaka dalam Penemuan Informasi (Information Seeking Behaviour) (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi di Perpustakaan Unirversitas Brawijaya dal

Perpustakaan Perguruan Tinggi tujuan utamanya membantu mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai sumber informasi civitas akademika, dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan informasi. Pada penemuan informasi setiap pemustaka memiliki perilaku yang berbeda satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Hal tersebut juga terjadi pada Mahasiswa S1 Prodi Ilmu Perpustakaan dalam penyusunan tugas akhir untuk memenuhi kebutuhan informasi, sehingga perlu dikaji lebih dalam terutama perilaku penemuan informasi di Perpustakaan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian mendeskripsikan dan menganalisis perilaku pemustaka Mahasiswa S1 Prodi Ilmu Perpustakaan dalam menemukan informasi di Perpustakaan Universitas Brawijaya dan faktor yang mendukung maupun menghambat. Selain itu, mendeskripsikan dan menganalisis perilaku pustakawan dalam melayani kebutuhan informasi pemustaka di Perpustakaan Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pemustaka Mahasiswa S1 Prodi Ilmu Perpustakaan, Pustakawan dan Kepala Perpustakaan Universitas Brawijaya, serta pihak Prodi Ilmu Perpustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Fokus penelitian adalah perilaku pemustaka dalam penemuan informasi melalui tiga permintaan yaitu sistem informasi, sumber informasi lain dan pertukaran informasi. Faktor yang dapat menjadi pendukung maupun menghambat milik Wilson (1999), dan perilaku pustakawan dalam memberikan layanan kebutuhan informasi kepada pemustaka melalui empat aspek yaitu kehandalan, empati, jaminan dan daya tanggap. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam penemuan informasi di Perpustakaan Universitas Brawijaya, pemustaka menggunakan tiga permintaan, pertama melalui sistem informasi OPAC untuk Printed Materials dan database online untuk E-resourc), permintaan sumber informasi lain dengan mengikuti kegiatan seminar dan bedah buku, namun permintaan pertukaran informasi di lakukan diluar perpustakaan yaitu dengan teman sejawat dan dosen pembimbing. Adapun faktor yang mendukung adalah psikologi, demografis, peran seseorang dimasyarakat, dan karakteristik sumber informasi terkait kredibilitas sumber informasi dan aksesibilitas E-resource. Faktor penghambat adalah lingkungan dan karakteristik sumber informasi terkait aksesibilitas Printed Materials melalui OPAC. Hasil penelitian lain terkait perilaku pustakawan berdasarkan aspek kehandalan, jaminan, empati dan daya tanggap belum memenuhi sehingga pelayananya belum dapat dikatakan berkualitas